Salah satu penyakit yang menyerang tanaman yaitu penyakit layu Fusarium. Sobat DGW Fertilizer tentu sudah tidak asing lagi dengan penyakit ini. Penyakit layu Fusarium atau dikenal petani sebagai penyakit moler adalah salah satu masalah serius yang dapat merusak tanaman sayuran, menyebabkan kerugian besar bagi petani.
Umumnya, penyakit layu Fusarium terjadi paling parah saat musim hujan. Tingginya curah hujan dan kondisi lingkungan yang lembab mendukung perkembangan penyakit ini. Meskipun demikian, penyakit moler juga sering ditemukan pada musim kemarau.
Penyakit ini yang menyerang sistem perakaran tanaman, menghalangi aliran air dan nutrisi, sehingga menyebabkan tanaman layu terutama tanaman sayuran.
Artikel ini akan membahas penyebab dan gejala penyakit tanaman layu Fusarium beserta cara pengendalian yang tepat untuk mengatasi penyakit layu fusarium pada tanaman sayuran.
Apa Penyebab Penyakit Layu Fusarium ?
Sesuai namanya, Penyakit layu fusarium disebabkan oleh patogen jamur Fusarium sp.
Jamur ini bersifat Soil-Borne atau hidup di dalam tanah dan dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu tanpa adanya inang. Beberapa inang utama tanaman layu Fusarium, diantaranya tanaman bawang merah, tanaman pisang, tomat, kubis, dll
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab utama penyebaran penyakit ini, di antaranya:
- Kondisi Tanah yang Tidak Sehat
Tanah yang terlalu lembab atau buruk drainasenya menjadi tempat yang ideal bagi perkembangan Fusarium. Tanaman yang tumbuh di tanah tersebut memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi. - Penggunaan Benih yang Terkontaminasi
Benih yang terinfeksi spora jamur Fusarium dapat menularkan penyakit saat ditanam. Oleh karena itu, pemilihan benih yang sehat sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini. - Sistem Irigasi yang Tidak Tepat
Penggunaan sistem irigasi yang menyebabkan genangan air dapat memperburuk kondisi tanah, memudahkan penyebaran spora jamur Fusarium, dan meningkatkan kelembapan yang mendukung pertumbuhannya. - Rotasi Tanaman yang Tidak Tepat
Tanaman yang ditanam berulang kali di tempat yang sama tanpa rotasi tanaman yang baik dapat membuat jamur Fusarium semakin berkembang biak di tanah.

Gejala Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Sayuran
Gejala pertama dari penyakit ini biasanya adalah tanaman yang mulai layu pada siang hari, meskipun malam hari tanaman terlihat segar.
Seiring berkembangnya infeksi, tanaman akan mengalami perubahan warna daun menjadi kuning dan akhirnya mengering.
Beberapa gejala penyakit dari infeksi Fusarium termasuk:
- Daun Kuning dan Kering
Daun tanaman akan mulai menguning dari tepi dan akhirnya mengering. Hal ini disebabkan oleh gangguan aliran air dan nutrisi yang terjadi pada sistem perakaran. - Pembuluh Xilem yang Berubah Warna
Pada tanaman yang terinfeksi, pembuluh xilem (saluran air) di bagian batang dan akar akan berwarna coklat atau hitam. Ini adalah tanda bahwa jamur telah menghambat sirkulasi air dan nutrisi. - Pertumbuhan akar tanaman yang tidak sempurna menyebabkan akar membusuk dan mudah tercabut. Pada tanaman bawang, adanya penyakit ini menyebabkan tanaman layu secara mendadak.
Pengendalian Penyakit Layu Fusarium
Pengendalian Kultur Teknis
- Pengelolaan Tanah yang Baik
Perbaiki drainase tanah dengan cara membuat saluran irigasi yang baik, sehingga tanah tidak tergenang air. Tanah yang terjaga kelembapannya dengan baik akan mengurangi risiko perkembangan Fusarium.
- Rotasi Tanaman dan Tanaman Tahan Penyakit
Lakukan rotasi tanaman secara berkala untuk menghindari penumpukan spora Fusarium di tanah. Selain itu, pilih varietas tanaman yang tahan terhadap penyakit layu Fusarium.
- Penggunaan Benih yang Bebas Penyakit
Pilih benih yang bebas dari kontaminasi Fusarium untuk menghindari infeksi pada tanaman. Pembelian benih dari sumber terpercaya akan membantu mengurangi kemungkinan infeksi sejak awal.
- Perbaikan Praktik Irigasi
Hindari irigasi dengan cara tergenang. Gunakan sistem irigasi tetes atau sprinkle untuk mengurangi kelembapan tanah yang berlebihan dan mencegah penyebaran jamur Fusarium
Pengendalian Hayati
Pengendalian hayati menggunakan jamur antagonis yang juga hidup di dalam tanah. Trichoderma spp. merupakan salah satu jenis jamur antagonis yang berpotensi sebagai agens pengendali hayati beberpa penyakit tanaman
Pengendalian Kimiawi
Penggunaan fungisida yang tepat, bijaksana dan sesuai dengan aturan pemakaian dapat membantu mengatasi infeksi Fusarium. Beberapa bahan aktif fungisida yang dapat digunakan yaitu mancozeb, difenokonazol dan benomyl.
Kesimpulan
Penyakit layu Fusarium pada tanaman sayuran adalah ancaman serius yang dapat merugikan Sobat DGW Fertilizer. Penyebab utama penyakit ini adalah infeksi jamur Fusarium yang menyerang sistem perakaran tanaman. Untuk mengatasi masalah ini, pengelolaan tanah yang baik, rotasi tanaman, penggunaan benih sehat dan pengendalian dengan fungisida atau agen pengendali hayati sangat diperlukan.
Sumber :
Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia – Pengendalian Hayati Penyakit Layu Fusarium Pisang
(Fusarium oxysporum f.sp. cubense) dengan Trichoderma sp.
Penulis : Dian Islamiah, Marketing Komunikasi DGW Fertilizer