Aplikasi-Dolomit

Aplikasi Dolomit untuk Pertanian : Solusi Cerdas untuk Kesuburan Tanah

Keberhasilan budidaya tanaman sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah. Tanah yang subur dengan nutrisi lengkap mendukung pertumbuhan optimal tanaman Sobat. Salah satu bahan yang banyak digunakan petani untuk memperbaiki kondisi tanah adalah kapur dolomit.

Apa itu dolomit? Bagaimana cara menggunakannya, dan apa saja manfaatnya untuk pertanian? Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai aplikasi dolomit untuk pertanian.

Apa Itu Dolomit?

Dolomit adalah jenis batuan kapur yang mengandung kalsium karbonat (CaCO₃) dan magnesium karbonat (MgCO₃). Kandungan inilah yang membuat dolomit efektif untuk menetralkan keasaman tanah (pH rendah) serta menyediakan unsur hara kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) yang dibutuhkan tanaman.

Dolomit biasanya berbentuk serbuk putih atau abu-abu yang mudah larut dan dicampur ke tanah.

Mengapa Dolomit Penting dalam Pertanian?

Banyak lahan pertanian di Indonesia memiliki pH tanah yang asam (di bawah 5,5). Tanah asam menyebabkan akar tanaman sulit menyerap nutrisi, unsur hara penting seperti fosfor dan kalium terikat di tanah serta mikroorganisme baik dalam tanah tidak bisa berkembang optimal.

Aplikasi dolomit menjadi solusi untuk mengatasi masalah tersebut karena kemampuannya dalam menetralkan keasaman tanah, meningkatkan efektivitas pupuk serta menambah unsur hara kalsium dan magnesium.

Manfaat Aplikasi Dolomit dalam Budidaya Tanaman

  1. Meningkatkan pH Tanah

Dolomit bekerja menetralkan tanah asam menjadi netral (pH ideal 6–7), sehingga unsur hara dalam tanah bisa diserap dengan maksimal oleh tanaman.

  1. Memperbaiki Struktur Tanah

Dengan pemberian dolomit, tanah menjadi lebih gembur dan mudah diolah. Akar tanaman pun bisa tumbuh lebih dalam dan kuat.

  1. Meningkatkan Hasil Panen

Tanaman seperti padi, jagung, kedelai, cabai, dan sayuran lainnya akan tumbuh lebih subur dan berbuah lebih banyak di tanah yang seimbang kadar kalsium dan magnesiumnya.

  1. Mengurangi Keracunan Aluminium dan Besi

Pada tanah asam, unsur aluminium dan besi bisa menjadi racun bagi tanaman. Dolomit membantu mengikat logam berat ini sehingga tidak terserap tanaman.

 

Cara Aplikasi Dolomit yang Tepat

  • Waktu pemberian: Idealnya dilakukan sebelum tanam, minimal 2 minggu sebelum pemupukan pertama.
  • Cara aplikasi: Taburkan secara merata di permukaan tanah dan campurkan dengan tanah atas menggunakan cangkul atau bajak.
  • Dosis umum: 1–2 ton per hektar (disesuaikan dengan hasil uji tanah dan jenis tanaman).
  • Ulangi aplikasi setiap 2–3 tahun atau sesuai kebutuhan lahan.

Kesimpulan

Aplikasi dolomit dalam pertanian bukan hanya memperbaiki tanah, tapi juga investasi jangka panjang untuk kesuburan lahan dan produktivitas tanaman Sobat. Dengan penggunaan dolomit yang tepat, petani bisa mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, meningkatkan efisiensi produksi, dan menjaga keberlanjutan usaha tani.

 

Referensi:

  1. Balai Penelitian Tanah. (2021). Panduan Pemupukan dan Perbaikan Kesuburan Tanah.
    http://balittanah.litbang.pertanian.go.id
  2. Kementerian Pertanian RI. (2020). Petunjuk Teknis Pengapuran Tanah Masam.
    https://www.pertanian.go.id
  3. Departemen Ilmu Tanah IPB. (2022). Manfaat Dolomit dalam Pertanian https://tanah.ipb.ac.id

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *