Pemupukan-Hidroponik

Tips Pemupukan Tanaman Hidroponik untuk Hasil Optimal

Budidaya tanaman secara hidroponik merupakan solusi untuk bercocok tanam dilahan yang terbatas. Kunci sukses budidaya tanaman hidroponik adalah pemupukan.

Berbeda dengan metode konvensional, tanaman hidroponik tidak menggunakan tanah, sehingga pemberian pupuk yang tepat sangat menentukan keberhasilan panen.

Berikut adalah beberapa tips pemupukan untuk memastikan tanaman hidroponik Sobat tumbuh sehat dan produktif.

  1. Pahami Kebutuhan Nutrisi Tanaman

Dalam hidroponik, tanaman membutuhkan makronutrien dan mikronutrien agar tumbuh optimal.

  • Makronutrien: Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Sulfur (S).
  • Mikronutrien: Besi (Fe), Mangan (Mn), Zinc (Zn), Tembaga (Cu), dan Boron (B).

Setiap jenis tanaman memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda. Misalnya, tanaman daun seperti selada memerlukan lebih banyak nitrogen, sementara tanaman buah seperti tomat membutuhkan kalium tinggi untuk menunjang pembentukan buah.

  1. Gunakan Pupuk yang Sesuai dengan Sistem Hidroponik

Pilih pupuk khusus hidroponik yang larut sempurna dalam air, seperti pupuk AB Mix. Pupuk ini terdiri dari dua bagian:

  • Pupuk A: Mengandung kalsium nitrat dan unsur-unsur seperti besi dan magnesium.
  • Pupuk B: Berisi kalium dan fosfat.

Campuran larutan AB Mix harus diberikan dengan rasio dan konsentrasi yang tepat agar tanaman tidak kekurangan atau kelebihan nutrisi.

  1. Kontrol pH dan EC Larutan Nutrisi
  • pH optimal untuk sebagian besar tanaman hidroponik berkisar antara 5,5-6,5. pH terlalu rendah atau tinggi dapat menghambat penyerapan nutrisi. Gunakan alat pH meter untuk memantau dan sesuaikan dengan menambahkan larutan penambah atau penurun pH.
  • EC (Electrical Conductivity) menunjukkan tingkat konsentrasi nutrisi dalam larutan. Idealnya, EC untuk tanaman sayuran berada di antara 1,2-2,0 mS/cm. Jika EC terlalu tinggi, tambahkan air untuk mengencerkan larutan.
  1. Aplikasi Pemupukan Bertahap

Pemberian pupuk secara bertahap (split dosing) dapat meningkatkan efisiensi dan menghindari akumulasi garam berlebih di media tumbuh. Mulailah dengan konsentrasi rendah di awal pertumbuhan, lalu tingkatkan secara bertahap seiring tanaman berkembang.

 

  1. Pantau Kondisi Larutan Nutrisi Secara Berkala

Lakukan penggantian larutan nutrisi setiap 7-14 hari untuk menjaga ketersediaan unsur hara yang stabil dan mencegah kontaminasi mikroorganisme. Gunakan tangki penyimpanan bersih dan hindari penggunaan larutan yang sudah keruh atau berbau.

 

  1. Gunakan Sistem Irigasi yang Efisien

Pastikan sistem hidroponik, seperti NFT (Nutrient Film Technique) atau drip system, bekerja dengan baik agar distribusi nutrisi merata. Pengecekan rutin diperlukan untuk memastikan tidak ada sumbatan pada pipa atau pompa.

 

  1. Pemanfaatan Pupuk Organik Cair

Selain pupuk kimia, pupuk organik cair seperti fermentasi molase dan ekstrak kompos dapat digunakan sebagai nutrisi tambahan. Pupuk ini membantu meningkatkan mikroba bermanfaat dan menambah unsur hara mikro bagi tanaman.

Baca Juga : Rekomendasi Pupuk Hidroponik, Nutrisi Tepat, Kunci Hidroponik Sehat

Pemupukan yang tepat adalah kunci sukses dalam pertanian hidroponik. Mulailah dengan memilih pupuk yang sesuai, kontrol pH dan EC secara rutin, serta lakukan pemupukan bertahap. Selain itu, pantau kondisi larutan nutrisi dan gunakan sistem irigasi yang baik agar tanaman mendapat nutrisi secara optimal. Dengan pemupukan yang efisien, hasil panen akan meningkat dan kualitas tanaman tetap terjaga.

Penulis   : Dian Islamiah, Marketing Komunikasi DGW Fertilizer

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *