Pemupukan-Tanaman-Hortikultura

Panduan Pemupukan Tanaman Hortikultura untuk Pemula

Sobat DGW Fertilizer, pemupukan adalah salah satu langkah budidaya penting untuk tanaman hortikultura, seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias. Nutrisi yang tepat membuat tanaman tumbuh subur, sehat serta menghasilkan produk berkualitas.

Bagi Sobat penting memahami jenis pupuk, dosis dan cara aplikasi pupuk agar tanaman dapat berkembang optimal.

Dalam artikel ini, kita akan membahas panduan lengkap pemupukan untuk tanaman hortikultura.

  1. Memahami Kebutuhan Nutrisi Tanaman Hortikultura

Tanaman hortikultura memerlukan unsur hara makro dan mikro.

  • Makronutrien: Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K) sangat diperlukan dalam jumlah besar.
    • Nitrogen (N): Mendukung pertumbuhan daun dan batang.
    • Fosfor (P): Mendorong perkembangan akar dan pembentukan bunga.
    • Kalium (K): Meningkatkan ketahanan tanaman dan kualitas hasil panen.
  • Mikronutrien: Besi (Fe), Seng (Zn), dan Mangan (Mn) dibutuhkan dalam jumlah kecil tetapi penting untuk proses metabolisme tanaman.

 

  1. Jenis Pupuk yang Digunakan

Ada dua jenis pupuk utama yang biasa digunakan:

  • Pupuk Organik: Seperti kompos, pupuk kandang, dan pupuk hijau.
    • Keunggulan: Meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang dan memperbaiki struktur tanah.
    • Contoh Penggunaan: Kompos bisa diaplikasikan pada tanaman sayuran seperti cabai dan tomat.
  • Pupuk Anorganik (Kimia): Seperti urea, NPK, dan KCl.
    • Keunggulan: Cepat diserap oleh tanaman dan menyediakan nutrisi secara spesifik.
    • Contoh Penggunaan: Pupuk NPK untuk tanaman buah seperti melon atau stroberi agar bunga dan buah tumbuh optimal.
  1. Waktu Pemupukan yang Tepat

Pemupukan yang tepat waktu sangat penting agar nutrisi terserap maksimal. Berikut panduan waktu pemberian pupuk:

  • Pemupukan Dasar: Dilakukan sebelum tanam, terutama dengan pupuk organik untuk memperbaiki kondisi tanah. Sobat dapat aplikasikan pupuk NPK GOLD DGW 16-10-18, CAKRA PANDAWA NP sebagai alternatif pemupukan dasar.
  • Pemupukan Susulan: Diberikan pada fase pertumbuhan tertentu, misalnya setelah tanaman berumur 2-3 minggu atau saat pembentukan bunga dan buah. Untuk memaksimalkan pertumbuhan fase generatif, Sobat dapat mengaplikasikan pupuk NPK BOOSTER DGW 12-6-22-3+TE.

Pemupukan susulan sebaiknya dilakukan secara bertahap agar nutrisi tersedia sepanjang siklus pertumbuhan tanaman.

 

  1. Cara Aplikasi Pupuk yang Efektif

Ada beberapa teknik pemupukan yang bisa digunakan:

  • Tabur Langsung: Pupuk disebar di sekitar tanaman, terutama untuk pupuk organik.
  • Kocor: Pupuk dilarutkan dalam air dan disiramkan langsung ke tanah. Cocok untuk tanaman sayuran.
  • Foliar Spray: Pupuk cair disemprotkan ke daun untuk penyerapan cepat, terutama pada tanaman hias atau buah-buahan.

 

  1. Perhatikan Dosis dan Kondisi Tanah

Penggunaan pupuk harus disesuaikan dengan jenis tanaman dan kondisi tanah. Uji tanah dapat membantu mengetahui kandungan hara sehingga dosis pupuk dapat diatur dengan lebih akurat. Hindari pemupukan berlebihan karena bisa menyebabkan keracunan tanaman dan polusi lingkungan.

 

  1. Pemupukan Berkelanjutan untuk Tanaman Hortikultura

Pemupukan yang berkelanjutan adalah kombinasi antara pupuk organik dan anorganik untuk menjaga kesuburan tanah dan produktivitas tanaman. Rotasi penggunaan pupuk dan pemeliharaan lahan secara berkala sangat dianjurkan agar tanah tidak cepat mengalami degradasi.

Pemupukan yang tepat sangat penting untuk menunjang keberhasilan budidaya tanaman hortikultura Sobat!. Pemula perlu memperhatikan jenis pupuk, dosis serta teknik aplikasi agar tanaman tumbuh optimal dan menghasilkan panen berkualitas. Dengan kombinasi pemupukan organik dan anorganik serta waktu aplikasi yang tepat, kebun hortikultura akan lebih produktif dan ramah lingkungan.

Penulis   : Dian Islamiah, Marketing Komunikasi DGW Fertilizer

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *