Kekurangan unsur hara pada tanaman dapat menghambat pertumbuhan dan menurunkan kualitas hasil panen. Tanaman membutuhkan unsur hara makro seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), serta unsur mikro seperti besi (Fe) dan seng (Zn).
Jika salah satu unsur tidak mencukupi, tanaman akan menunjukkan gejala tertentu. Penting bagi Sobat DGW Fertilizer untuk mengidentifikasi gejala kekurangan hara agar dapat segera melakukan tindakan pengendalian yang tepat.
Berikut ini beberapa cara mengidentifikasi kekurangan unsur hara pada tanaman.
- Kekurangan Nitrogen (N)
Nitrogen adalah unsur utama dalam proses pembentukan daun dan klorofil. Kekurangan nitrogen menyebabkan tanaman terlihat pucat dan pertumbuhannya terhambat.
Gejala Kekurangan untuk Nitrogen :
- Daun menguning(klorosis) terutama pada daun tua di bagian bawah.
- Pertumbuhan lambat dan kerdil.
- Batang pendek dan daun kecil
- Produksi bunga dan buah menurun.
Pengendalian :
- Aplikasi pupuk kaya nitrogen seperti urea atau pupuk kandang.
- Pemberian pupuk daun untuk suplai cepat
Product :
Aplikasi pupuk CROPFAST 21-21-21+TE, HX-NITRO, HX-AS, CAKRA PANDAWA NP
- Kekurangan Fosfor (P)
Fosfor penting untuk perkembangan akar, pembungaan dan pembentukan biji. Kekurangan fosfor membuat tanaman sulit menghasilkan bunga dan buah dengan baik.
Gejala Kekurangan Unsur Fosfor :
- Daun menguning dengan semburat ungu atau merah, terutama pada daun muda.
- Pertumbuhan akar terhambat, tanaman kerdil
- Bunga rontok dan hasil panen berkurang
- Kematangan buah terhambat
Pengendalian :
- Aplikasi pupuk fosfat seperti SP-36 atau TSP.
- Penerapan pupuk organik untuk meningkatkan penyerapan fosfor.
Aplikasi pupuk NPK DGW 10-20-20, HX-MKP, CROPFAST 13-26-26+TE, DGW TSP 46%, HX-DAP, CAKRA PANDAWA PMS, CAKRA PANDAWA DAPS, CAKRA PANDAWA DSP, CAKRA PANDAWA MAP PLUS,
- Kekurangan Kalium (K)
Kalium berperan dalam meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit dan kondisi lingkungan ekstrem. Kekurangan kalium membuat tanaman rentan terserang hama dan penyakit.
Gejala Kekurangan Unsur Kalium :
- Tepi daun terbakar dan mati (nekrosis)
- Batang menjadi lemah dan mudah patah.
- Tanaman lebih mudah terkena serangan hama.
- Warna daun belang-belang dan melengkung
- Produksi tanaman menurun
Pengendalian
- Pemberian pupuk KCl atau pupuk kalium sulfat.
- Kombinasi dengan pupuk kompos untuk menyeimbangkan hara.
Aplikasi pupuk NPK BOOSTER DGW 12-6-22-3+TE, NPK BOOSTER PREMIUM, NPK DGW 10-20-20+TE, NK DGW 9-34, HX-MPK, KNO3 CRYSTAL, KNO3 PRILL, CROPFAST 13-26-26+TE, HX-MROPH, CAKRA PANDAWA KAMASZIBOR
- Kekurangan Magnesium (Mg)
Magnesium adalah komponen penting dalam pembentukan klorofil. Kekurangan magnesium dapat menghambat proses fotosintesis.
Gejala Kekurangan Unsur Magnesium :
- Daun tua menguning, tetapi tulang daun tetap hijau.
- Daun rontok sebelum waktunya.
- Klorosis diantara tulang daun.
- Jaringan tanaman kering dan mati.
- Pertumbuhan tanaman terhambat.
Pengendalian :
- Aplikasi pupuk magnesium seperti Kieserit atau dolomit.
- Kombinasi dengan pupuk organik untuk meningkatkan efektivitas penyerapan.
Aplikasi pupuk NPK COMPACTION DGW 15-15-15+TE, NPK BOOSTER DGW 12-6-22-3+TE, NPK BOOSTER PREMIUM,NPK DGW 16-16-16+TE, NPK ARJUNA 12-12-12-2+TE, CAKRA PANDAWA PMS, CAKRA PANDAWA KAMASZIBOR, CAKRA PANDAWA MAGS
Kesimpulan
Mengidentifikasi kekurangan unsur hara pada tanaman membutuhkan ketelitian dalam melihat gejala visual pada daun, batang dan pertumbuhan tanaman. Setelah kekurangan hara teridentifikasi, segera lakukan tindakan perbaikan dengan memberikan pupuk yang sesuai dan menjaga kondisi tanah agar tetap sehat. Pemahaman tentang kebutuhan nutrisi tanaman ini penting untuk memastikan tanaman tumbuh optimal dan hasil panen berkualitas.
Penulis : Dian Islamiah, Marketing Komunikasi DGW Fertilizer