Bagi sebagian petani terutama petani hortikultura, belalang merupakan salah satu hama yang dapat merusak tanaman. Belalang memakan daun sayuran hingga berlubang dan menyisakan tulang daun. Bila tidak segera dikendalikan, serangan belalang akan bertambah parah dan menyebabkan kerugian besar bagi petani.
Beberapa jenis belalang yang sering dijumpai di alam dapat menyerang tanaman. Belalang dari famili Locustidae seperti belalang kayu, belalang kembara dan belalang pedang adalah jenis belalang yang menimbulkan kerusakan bagi tanaman. Sebaliknya, belalang dari famili Mantidae seperti belalang sembah. Jenis ini tidak tidak bersifat hama, sebaliknya belalang sembah tergolong jenis predator yang dapat memakan hama kutu tanaman.
1. Belalang Hijau (Oxya chinensis)

Belalang hijau umumnya ditemukan di ladang atau di sawah. Belalang merusak tanaman, baik tanaman pangan maupun hortikultura. Ciri gejala serangan yaitu bagian ujung daun bergerigi. Ciri khas belalang hijau, yaitu tungkai atau kaki belakang berukuran besar digunakan untuk melompat, sedangkan sepasang tungkai depannya berukuran kecil untuk berjalan.
2. Belalang Kayu (Valanga nigricornis)

Belalang kayu berwarna coklat, coklat kekuningan, atau hijau dengan panjang tubuh 49-63 mm (belalang jantan) dan 58-71 mm (belalang betina). Belalang kayu memiliki kisaran inang yang luas. Belalang kayu merusak tanaman pada bagian daun maupun pucuk tanaman tua dan muda. Gejala kerusakan belalang kayu, diantaranya daun berlubang dan bergerigi kasar tidak beraturan, menyisakan urat dan tulang daun.
3. Belalang Kembara (Locusta migratoria)

Belalang kembara dikenal sebagai hama utama yang menyerang tanaman dari famili gramineae seperti padi, jagung, sorgum, dll. Belalang kembara mengalami 3 fase populasi yang khas, yaitu fase soliter, transisi dan gregarius. Gejala khas serangan belalang kembara yaitu robekan bergerigi tidak beraturan pada daun. Pada tingkat serangan yang tinggi, belalang kembara mampu memakan batang, daun hingga tunas tanaman.
4. Belalang Pedang (Sexava sp.)

Ciri khas belalang pedang yaitu memiliki antena yang cukup panjang berukuran 1,5-2 kali ukuran tubuhnya dan ovipositor betina mirip seperti pedang. Belalang pedang merupakan hama utama yang menyerang tanaman kelapa, pinang, sagu, dll. Hama belalang pedang menyerang daun, bunga dan buah muda kelapa yang secara langsung menurunkan produksi kelapa. Serangan berat dapat mengakibatkan kematian tanaman kelapa.
Pengendalian Hama Belalang
Sebelum populasi belalang meningkat dan menyebabkan kerugian bagi petani, Sobat Hextar perlu mengetahui cara-cara untuk mengendalikan hama belalang. Berikut pengendalian hama belalang :
- Pengendalian secara kultur teknis
Melakukan pengolahan tanah dengan membajak lahan, agar telur belalang terpapar sinar matahari dan mati. Melakukan sanitasi gulma dan membakar sampah.
- Pengendalian hayati
Pengendalian hayati belalang dengan memanfaatkan predator alami (tawon, semut, burung, katak, laba-laba, dll), yang efektif memangsa kantung telur belalang yang ada di dalam tanah. Patogen (Metarhizium acridum, Metarhizium anisoplae, Beauvatia bassiana, Leefmansia bicolor, dll )
- Pengendalian kimiawi
Pengendalian kimiawi dengan cara menggunakan insektisida berbahan aktif asepat, diazinon, karbosulfan untuk mengendalikan belalang.
Demikian informasi mengenai pengendalian hama belalang, semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat Hextar sekalian. Jangan lupa share artikel ini jika bermanfaat.
Terima kasih.
Artikel yang sangat menarik, untuk artikel menarik lainnya bisa dibaca pada
https://repository.unair.ac.id/32847/
I have read so many posts about the blogger lovers however this post is really a good piece of writing, keep it up
Aftfer checking out a number of the articles oon your blog, I
really like yyour technique of blogging. I saved as a favorite it to my bookmark
webpage list and will be checking back iin the nwar future.
Please visit mmy web site too and tell me your opinion.
Also visitt my web blog